lebihdarisekedar[dot]com

Lestari Alamku

Di seluruh dunia hutan-hutan purba yang menakjubkan sedang dalam krisis, tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah

B. J. Habibie

Tak perlu seseorang yg sempurna, cukup temukan orang yg selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun

Sang Revolusioner

Manusia dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia harus menjual dirinya sebagai barang dagangan

Mahatma Gandhi

Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan manusia, tetapi tidak keserakahan setiap orang

Bung Karno

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun

Greenpeace Indonesia

Ketika pohon terakhir sudah kita tebang, ketika sungai terakhir sudah tercemar dan ketika ikan yang terakhir sudah ditangkap, pada saat itu kita baru akan sadar bahwa uang tak bisa kita makan

Sabtu, 22 Mei 2021

Anakku


Anakku
Engkau terlahir dengan tangisan namun orang orang disekelilingmu tersenyum, bertepatan dengan gema takbir berkumandang penanda hari kemenangan nan fitri telah tiba. Alhamdulillah wa syukrulillah engkau lahir dalam keadaan damai dan tentram dengan makanan, minuman dan fasilitas berkecukupan

Anakku
Namun satu hal yang perlu engkau ketahui bersamaan dengan kelahiranmu di belahan dunia lain tepatnya dipalestina anak anak terlahir sepertimu dengan tangisan pula orang orang disekelilingnya pun tersenyum namun dalam tangisan antara darah dan airmata, kelahirannya ditandai dengan gemuruh puing puing reruntuhan bangunan, suara senjata laras panjang, suara gemuruh mesin tank penghancur, suara serangan rudal rudal mematikan beterbangan dan dengan makanan, minuman (termasuk susu bayi), fasilitas yang serba kekurangan bahkan tidak ada. Begitu memprihatinkan dan mengenaskan keadaan saudara saudara kita disana

Anakku
Jika engkau besar nanti perbaiki shalatmu biar Allah SWT yang memperbaiki hidupmu dan jangan lupa bersyukur atas anugerah yang diberikan kepadamu serta doakan saudara saudara kita dimanapun berada yang sementara berjihad (antara darah dan airmata) di setiap sujud terakhirmu saat engkau shalat

Anakku
Alhamdulillah wa syukrulillah, engkau adalah rindu terindah yang sangat dinantikan yang Allah SWT amanahkan. Tetaplah berdiri tegar dijalan kebaikan

Azarine Ummu Faradina
13 Mei 2021

Senin, 01 Februari 2016

Nilaku

Duhai Istriku…….
Engkau adalah pakaian untukku, engkau adalah penutup segala aibku. 

Ketahuilah bahwasannya junjungan kita Rasulallah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda bahwa seindah-indahnya perhiasan didunia ini adalah istri yang sholehah. 
Maka jadikanlah aku laki-laki yang berbahagia karena memiliki perhiasan yang terindah didunia.

Sabtu, 05 September 2015

Puisi Untuk Ayah dan Ibu

Ayah dan Ibu
Kaulah penolong dalam susahku
Tak pernah sedikitpun kudengar kau mengeluh
Padahal aku nakal dengan semua perbuatanku
Kumerajuk dengan semua keinginanku
Dan kumarah jika tak terpenuhi apa yang kumau
Tak Pernah sedikitpun kau kecewa
Padahal nilai pelajaranku banyak yang buruk
Padahal aku suka membantah saat kau beri nasehat
Dan aku tahu banyak hal buruk yang telah aku lakukan

Ayah dan Ibu
Luar biasa kesabaran dan cintamu padaku
Luat biasa pengorbanan dan pengampunanmu padaku
Luar biasa semua yang telah kau lakukan untukku
Betapa beruntungnya aku lahir darimu
Dibesarkan dan dijaga olehmu
Jika bukan karenamu tak akan bisa aku seperti ini
Berdiri tegar sampai hari ini
Sekalipun kukumpulkan banyak uang, tak akan terbayar jasamu
Sekalipun kukorbankan seluruh kehidupanku, tak tertandingi dengan jasamu
Sekalipun seluruh dunia kuserahkan dibawah kakimu, tak tersaingi cintamu
tak akan sebanding apa yang bisa kuberikan dengan apa yang telah kau berikan

Kasihmu… sayangmu… selalu kau berikan padaku…
Kau banting tulangmu… kau peras keringatmu…
Namun kau selalu berusaha tersenyum didepanku…
Walau ku sering mendurhakaimu…
kau tak pernah berhenti memberi semua itu…
Kau pun tak pernah sedikitpun meminta balasan dariku…
Karena ku tau… kau lakukan semua itu…
Hanya untuk membuatku bahagia…
Kau cahaya hidupku…
kau pelita dalam setiap langkahku…
Maafkan…bila aku belum bisa membalas semua kebaikan yang telah kau berikan untukku…
Tetapi Aku berjanji… aku akan selalu berusaha dan berdo’a semampuku… untuk kebahagiaanmu di masa tua mu nanti…
Agar kau selalu tersenyum… walaupun apa yang ku beri… tidak sebesar apa yang ku terima selama ini…

Terima kasih, terima kasih, terima kasih untuk semuanya
Cintamu, kesabaranmu, pengorbananmu, pemeliharaanmu

Ya Allah
Ayah dan Ibu
Terima kasih untuk ayah dan ibu yang telah Kau beri...
(Sumber : Unknown)

Rahasia Besar Seorang Ayah

Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?

Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.

Saat aku sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu.

Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.

Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin menjaga aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan ibuku?

Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya.

Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana, dan sedang apa aku diluar sana.”

Setelah aku dewasa, walau ibu yang mengantar aku ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah aku, bahwa ayahlah yang berkata: Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama.

Disaat aku merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan kuliahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan, padahal gajiku pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.

Saat aku berjaya. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku sekarang sukses.” Walau kadang aku cuma bisa membelikan baju koko itu pun cuma setahun sekali. Ayah akan tersenyum dengan bangga.

Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya. Sampai ketika nanti aku menemukan jodohku, ayahku akan sangat berhati – hati mengizinkannya.

Dan akhirnya, saat ayah melihatku duduk diatas pelaminan bersama pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. Lantas pernahkah aku memergoki, bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat bahagia. Dan beliau pun berdoa, “Ya Alloh, tugasku telah selesai dengan baik. Bahagiakanlah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya.



Anakku..

Memang ayah tidak mengandungmu,
tapi darahnya mengalir di darahmu, namanya melekat dinamamu …
Memang ayah tak melahirkanmu,
Memang ayah tak menyusuimu,
tapi dari keringatnyalah setiap tetesan yang menjadi air susumu …

Nak..

Ayah memang tak menjagaimu setiap saat,
tapi tahukah kau dalam do’anya selalu ada namamu disebutnya …
Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kau merasa tak aman…

Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat bunda, karena kecintaanya dia takut tak sanggup melepaskanmu…
Dia ingin kau mandiri, agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri..

Bunda hanya ingin kau tahu nak..
bahwa…
Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta bunda..
Anakku…
Jadi didirinya juga terdapat surga bagimu…
”Pesan ibu ke anak untuk seorang Ayah”
Maka hormati dan sayangi ayahmu.
(Sumber : Unknown)

Kamis, 21 Mei 2015

Undangan Pernikahan


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan memohon Rahmat dan Ridho Allah SWT. serta tanpa mengurangi rasa hormat kami, kami mengundang Bapak/Ibu, Saudara(i) dan Teman-Teman untuk menghadiri Resepsi Pernikahan Kami yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : 07 Juni 2015
Pukul : 19.00 Wita
Tempat : Gedung Graha Pena Hall, Lt. 2
Jl. Urip Sumohardjo Km. 20 Makassar

Atas kehadiran dan Doa Restu Bapak/Ibu, Saudara(i) dan Teman-Teman kami ucapkan terima kasih

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kami yang mengundang dan berbahagia

Nilawati Iskandar & Abd. Rahman
Salam Empati

Selasa, 03 Maret 2015

Hidup adalah Belajar

Belajar bersyukur walau tak cukup
Belajar Ikhlas walau tak rela
Belajar taat walau berat
Belajar memahami walau tak sehati
Belajar sabar walau terbebani
Belajar memberi walau tak seberapa
Belajar mengasihi walau di sakiti
Belajar memaafkan walau kecewa
Belajar hingga suatu saat kita tersadar 
Betapa
Belajar telah meneguhkan hati kita, menguatkan langkah kita dan membersihkan pikiran kita.
(unknown)