lebihdarisekedar[dot]com

Lestari Alamku

Di seluruh dunia hutan-hutan purba yang menakjubkan sedang dalam krisis, tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah

B. J. Habibie

Tak perlu seseorang yg sempurna, cukup temukan orang yg selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun

Sang Revolusioner

Manusia dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia harus menjual dirinya sebagai barang dagangan

Mahatma Gandhi

Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan manusia, tetapi tidak keserakahan setiap orang

Bung Karno

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun

Greenpeace Indonesia

Ketika pohon terakhir sudah kita tebang, ketika sungai terakhir sudah tercemar dan ketika ikan yang terakhir sudah ditangkap, pada saat itu kita baru akan sadar bahwa uang tak bisa kita makan

Jumat, 25 Juli 2014

Mohon Maaf Lahir dan Bathin 1435 H

Salah satu kemuliaan dan keindahan di dunia adalah menjalin hubungan Tali Silarurrahmi dan mempererat Ukhuwah Islamiah dalam mahligai bahtera kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat. 

Menurut Alquran,orang beriman itu bersaudara.Mereka diperintahkan untuk saling bantu membantu, saling menolong dan saling menguatkan satu sama lain. 

Kata Nabi kita laksana satu tubuh yang akan saling merasakan susah atau bersenang bersama – sama, bahkan dikatakan beliau dalam hadist lain, belum sempurna keimanan seseorang sampai ia dapat mencintau saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Subhanallaah, sungguh akan merasakan hakikat kelezatan hidup di dunia ini, yang sangat luar biasa, siapapun yang hatinya telah dipenuhi dengan cahaya dari sisi Allah Azza wa Jalla. 

"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu" (QS. An Nuur [24] : 35). 

Jikalau ada ucapan, sikap dan tingkah laku kami yang tidak berkenan 
Mohon Maaf Lahir dan Bathin 
Minal Aidin Walfaidzin 1433 H 
Selamat Hari Raya Idul Fitri 

Dari Timur Indonesia yang damai dan tentram
Salam Kemenangan
lebihdarisekedar[dot]com

Rabu, 09 Juli 2014

Pasir Berbalut Tangis (Puisi untuk Gaza)

Dihempaskan oleh angin gurun
Dibalik deru air mata deras
Sosok mungil itu terbujur diam
Diam terbelalak
Kehidupan mereka yang baru mekar terengut
Bagai bunga yang layu saat baru mekar
Tubuh kurus itu terus meratap
Memukuli dirinya dalam sesal
Dan berucap “harusnya aku yang Kau ambil”
Wahai kalian yang memegang dunia
Dengarlah seruan kami
Begitu banggakah kalian membantai domba-domba tak bersalah ini?
Banggakah kalian membuat para orangtua membenturkan kepala mereka
Karena harus kehilangan malaikat kecil mereka?
Begitu banggakah kalian memiliki senjata tercanggih
Yang dipakai hanya untuk melayukan bunga-bunga yang baru mekar?
Banggakah kalian karena mendapat perlindungan
Dibelakang penguasa yang engkau jadikan bonekamu?
Banggakah kalian memiliki jutaan budak
Yang kalian sembelih setiap harinya?
Banggakah pula engkau menjadikan tubuh kecil itu
Menjadi perisai bagimu?
Tak adakah perdamaian dan cinta kasih?
Bagi kalian yang haus akan kekuasaan?
Tidurlah sayang, tidurlah domba-domba kecilku
Dalam buaian tentram para malaikat
Maafkanlah setan-setan yang telah merengut segala kenangan indahmu
Kelak merekalah yang menjadi empu api neraka

(Didedikasikan untuk anak-anak di Gaza yang tewas dalam invansi Israel sekaligus kritikan untuk PM Benyamin Netanyahu, Ehud Barak dan pihak Hamas yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak tersebut)

(Leo Suwandi)

Senyum Getir Palestina Untuk Dunia

Di atas penyembahan modernitas dan pengagungan idealisme liberal
Di atas sendawa kenyang dan tawa riang anak-anak dunia
Di atas kemesraan bangsa Arab dan Amerika di meja-meja makan malam
Di atas cumbu manja Simon Peres dan pemimpin-pemimpin Eropa
Di atas kebisuan Indonesia dan negara-negara berlabel syari’at Islam
Di atas idiotisitas Perserikatan Bangsa Bangsa dan autisitas Organisasi Islam Dunia
Palestina berdiri sendiri dalam tangis dan cucuran air mata
Terpekur dalam simbahan darah dan tusukan peluru…

Disaat dentuman peluru laknat jagal-jagal cast leads masih terdengar hafal ditelinga
Dunia masih belum juga menemukan nurani kemanusiaannya.
Label pemuja hak asasi manusia hanyalah semboyan kosong yang ada dikantong-kantong anak cucu Amerika dan kroni-kroninya.

Dan Palestina pun sendiri
Berdiri tegak diantara kemahatololan badut-badut pemuja ketiak zionis
Dan Palestina pun berdiri
Melululantakkan kehamasombongan putra-putri kera yang lahir dari rahim kerakusan dan disusui asi kezaliman

“Biarlah kami sendiri,” Kata generasi Shalahuddin Al Ayyubi itu.
“Cukuplah batu-batu intifadah ini yang menjadi teman setia kami membebaskan Al Aqsa”
“Karena harga diri kami terlalu mahal jika dibayar dengan air mata”
“Karena senyuman kami tak semurah tegukan coca cola atau kekhusukkan kalian dalam berfacebook ria”

Palestina,
Bahkan Indonesia yang baik hati pun sedikit hilang ingatan atas kebaikan putramu
Bukankah dulu Muhammad Amin Al Hussein yang lantang mengucap selamat pertama atas kemerdekaan negeri ini?
Bukankah karena dia pula akhirnya gelombang dukungan bangsa bangsa dunia membanjiri kemerdekaan negeri ini?
Atau rasa-rasanya bahkan rakyat negeri ini pun sudah tak berselera mengingat keikhlasan uang lima juta warga Gaza atas gempa mengguncang bumi Yogya.

Oh Palestina…
Di saat kami begitu lelap melewati sepertiga malam,
di sana kau tengah bercanda dengan kebiadaban badut-badut penghisap darah
Disaat kami begitu lahap menikmati hidangan sarapan pagi,
disana kau masih harus tiarap untuk melanjutkan hari-hari

Kami yakin tidak banyak yang kau minta,
Karena kau terlalu gagah untuk menjadi pengemis atas kemerdekaanmu.
Kami pun yakin tidak banyak yang kau harap,
Karena kau terlalu mulia untuk meninakbobokan keimanan hanya demi urusan perut.

Maafkan kami…
Maafkan kami yang hanya bisa membantumu lewat air mata
Maafkan kami yang hanya bisa menolongmu dengan sisa uang yang ada di saku celana
Maafkan kami yang hanya bisa mengingatmu saat ada kajian dan unjuk rasa
Maafkan kami yang sering melewatkan namamu dalam setiap bait doa-doa

Allahummantsur Ikhwana Mujahiddina fi Filistin…
Allahummantsur Ikhwana Mujahiddina fi Filistin…
Allahummantsur Ikhwana Mujahiddina fi Filistin…
(Shalahuddin Umar)

Untukmu Gaza Palestina

Jutaan doa untuk Gaza
Mereka adalah gelombang kebangkitan
Mereka adalah gelombang kebaikan
Nadi dalam setiap perjuangan

Untuk saudaraku Palestina kukabarkan kepada kalian
Di sini kami rindu…
Tidak akan pernah putus doa ini untukmu
Semangat ini akan terus membara membelamu
Tidak akan pernah mati…

Engkau tahu…anak-anak kecil kami
Ya… Mujahid Mujahidah cilik berlipat-lipat semangat
Panji-panji dalam genggaman
Kibarkan dengan gagahnya
Palestina… Palestina..!!
Takbir mereka… ALLAHU AKBAR
Adalah suntikan energy tanpa batas
Energi yang menghidupkan jiwa
Energi yang membangkitkan gelora
Keberanian untuk melawan

Kami tahu saudaraku
Penderitaan kalian, Semangat kalian, Keberanian kalian…
Terlalu dahsyat untuk dibandingkan
Perjuangan kalian, Mujahid Mujahidah yang tak pernah menyerah
Adalah Inspirator sejati bagi semangat kami

Untuk saudaraku Palestina
Lawan Zionis Israel laknatullah
Intifadhah… intifadhah…
Perjuangan batu-batu dan seruan suci
Menantang tank-tank bangsa ‘pecundang’
Bangsa bar-bar yang hanya memiliki nafsu binatang

Keyakinanmulah saudaraku
Ya..keyakinanmu akan janji Allah
Janji sebuah kemenangan
Menjadikan batu-batu sedahsyat jutaan detonator yang siap diledakkan
Seruanmu merontokkan sendi-sendi kesombongan
dan keangkuhan peluru-peluru tentara ‘pengecut’

Untuk saudaraku Palestina
Ribuan cahaya.. bahkan jutaan… bahkan tak terhingga banyaknya
Siluet cahaya syahid syahidah Palestina menghiasi bumi para Nabi
Siluet cahaya yang setia menggetarkan Arsy Illahi
Gaza.. Palestina di sini kami rindu!!

(Salleum Sami)

[puisi] Berita dari Jalur Gaza

Ukhti-ukhti Rahimakumullah…
Ratusan saudara-saudara kita di Palestina telah meregang nyawa
Diantara mereka banyak para syuhada
Israel semakin brutal, bengis, keji dan tidak memiliki sifat insani lagi
Perempuan-perempuan  dibunuh
Anak-anak muslim dibantai
Bayi-bayi dihabisi
Mereka memang inginkan musnahnya seluruh penduduk negeri
Atau terusirnya umat Islam dari bumi para nabi
Tapi saudara-saudara kita tetap bertahan di jalur gaza
Mereka hadapkan dada mereka menantang dengan berani
Mengangkat senjata yang ada
Dengan amunisi sekedarnya
Batu-batu serta air mata
Air mata yang menetes telah bercampur darah
Namun itu bukan tangisan ketakutan
Bukan tangisan kegentaran
Inilah Tangisan jihad
Dengan luapan hati yang rindu
Pada Syurga ketika mereka tetap mempertahankan
Bumi yang dititipkan pada umat Islam
Diserahkan oleh Severinus, uskup pemegang kunci Baitul Maqdis
Kepada Amirul Mukminin Umar bin Khaththab ra
Penerus dan Pewaris Perjuangan Rasulullah SAW
Kunci-kunci Baitul Maqdis
Bumi al Aqsha
Tanah Yerusalem
Telah menjadi kehormatan dan harga diri Kaum Muslimin
Namun saat ini telah dirampas
Dan diinjak-injak kesuciannya
Oleh Zionis Israel
Di bawah perlindungan Amerika Serikat
Dibentengi oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa
Dipagari oleh pemimpin-pemimpin Arab Pengkhianat
Didiamkan oleh kepala negara-kepala negara Pengecut
Ukhti-ukhti Rahimakumullah …
Israel telah dikuasai Iblis
Dikerumuni segerombolan setan-setan
Bumi Palestina mengepulkan debu
Penuh asap mesiu
Api berkobar, ledakan dimana-mana
Lantas kemana saudara-saudara  kita mencari tempat yang aman?
Anak-anak telah dijauhkan dari Masjid-masjid
Karena roket-roket Israel meratakannya dengan tanah
Namun Israel mengejar dan menghabisi anak-anak ini
Hingga ke sekolah-sekolah, ke madrasah-madrasah
Dan rumah sakit khusus untuk bayi dan anak-anak
Ukhti-ukhti Rahimakumullah …
Tak pantas lagi jalan diplomasi
Untuk Zionis Israel berhati keji, Yang sudah tak bisa lagi diajak berkomunikasi
Maka kebohongan besar bagi mereka yang menyerukan Jihad Diplomasi
Kejam bagi mereka yang menyerukan perdamaian
Bengis bagi mereka yang menyerukan rekonsiliasi
Pengecut bagi yang hanya bisa diam
Tak akan pernah ada damai dengan sekumpulan setan manusia!!
Tak ada kesepakatan bagi para penjahat-penjahat dunia!!
Tak ada lagi kompromi untuk saat ini untuk hancurkan HAM dan Demokrasi!!
Karena hanya menjadi topeng-topeng untuk memperbudak manusia
Membuka peluang bagi Israel
Yang lekat dengan karakter pelanggar perjanjian!!
Membuka kesempatan bagi kaum zionis
melakukan genoside!!
Dan merampas tanah-tanah yang telah dimuliakan Islam
Ukhti-ukhti saudariku
Dengarlah dan lihatlah …..
Penderitaan, jeritan, rintihan, teriakan kesakitan
Rasakanlah …..
Apa yang saudara-saudara kita di Palestina rasakan
Dengarlah …..
seolah kita mendengar apa yang mereka dengar
Lihatlah ….
Seolah tergambar apa yang terpampang di hadapan mereka
Setiap saat perang berkobar
Hujan peluru dimana-mana
Tak ada lagi damai di hati
Tak ada lagi jeda untuk nafas terhela
Saksikan…
anak-anak kita yang duduk-duduk menanti
Barangkali sebentar lagi mereka sudah tak ada lagi
Dekap, peluk dan ciumi bayi-bayi tercinta…
Barangkali nanti nyawa mereka pergi
Pandangi anak-anak muda remaja dan suami-suami kita…
Para Mujahid  yang siap bergerak berjuang
Barangkali inilah perjumpaan terakhir
Kita yang mati atau mereka yang tak bernyawa lagi
Yakini, kuatkan hati…
Dunia hanyalah fana
Nantikan perjumpaan yang abadi
Di akhirat, Jannah yang telah dijanjikan
Tempat indah pertemuan para pejuang
Tempat abadi berkumpulnya keluarga-keluarga Mujahid
Ukhti-ukhti Rahimakumullah…
Israel sudah tak menyisakan hati lagi
Bumi Palestina telah pekat dengan derita
Tak ada air bersih
Bahan makanan habis
Rumput, tanaman, roti basi semua sudah menjadi konsumsi sehari-hari
Rumah-rumah keluarga muslim sudah dibumihanguskan
Masjid-masjid diluluh lantakkan
Rumah sakit-rumah sakit hancur
Obat-obatan tak ada lagi
Setiap saat tangan-tangan terangkat menjempul ajal
Meregang nyawa, merintih dan mengucap
Laa ilaaha illa ALLAH
Muhammadur Rasulullah ….
Kami akan tetap pertahankan
Bumi Palestina hingga titik darah penghabisan…
Saudariku mereka memanggil …
Dimana saudara-saudara kami umat Islam?
Dimana pemimpin-pemimpin kami?
Kemanakah mereka?
Di mana muslim Indonesia?
Ukhti-Ukhti, saudariku Rahimakumullah
Darah telah membanjiri gaza
Tertumpah di tanah para Anbiya
Meresaplah wahai darah-darah Syuhada
Tebarkan aroma harum Syurga
Yang akan  memanggil kita  untuk berjuang
Membangkitkan kesadaran kita
Menguatkan langkah-langkah kita
Untuk tergabung dalam barisan Pejuang
Menyatukan umat
Menyatukan kekuatan
Menyatukan barisan
Hanya Khilafah yang akan menyatukan kita semua
Hanya Khilafah yang akan merekatkan barisan kita semua
Hanya Khilafah yang akan serukan Jihad kepada seluruh kaum muslimin
Kepada siapapun yang masih mengaku muslim
Khilafah dan Jihad
Jihad dan Khilafah
Keduanya adalah ruh yang satu
Ruh Kaum Muslimin
Ruh untuk melanjutkan kehidupan  Islam
Ruh untuk meninggikan kemuliaan Islam
Ruh yang akan menghabisi Israel sehabis-habisnya!
Innamal Imaamu Junnah
Yuqaatalu miw waraa’ihi
Wa Yuttaqa
Sesungguhnya seorang Imam, seorang Khalifah laksana perisai
Rakyat berperang di belakangnya
Rakyat berlindung kepadanya
…Watakuunu Khilafah ’alaa Minhajin Nubuwwah
…Watakuunu Khilafah ’alaa Minhajin Nubuwwah

Akan tegak Khilafah di atas jalan kenabian
Akan tegak Khilafah di atas jalan kenabian

Ya Allah jadikanlah peristiwa ini menumbuhkan kekuatan para Pejuang Khilafah
Jadikan Tanah Syam sebagaimana dalam salah satu Sabda NabiMu
Yakni cikal bakal bangkitnya Khilafah
Ya Allah jadikanlah kami
Kaum Muslimin Indonesia
Kaum Muslimin di tanah Syam
Menjadi satu kekuatan
Jadikanlah kami
Kaum Muslimin Iraq
Kaum Muslimin Iran
Kaum Muslimin Turki
Kaum Muslimin Sudan
Kaum Muslimin Yordan
Kaum Muslimin Mesir
Kaum Muslimin Pakistan
Dan Kaum Muslimin di seluruh Dunia
Menjadi satu kekuatan
Ya Allah Jadikanlah kami Satu Kekuatan Dahsyat
Ya Allah Jadikanlah kami Satu Kekuatan Dahsyat
Ya Allah Jadikanlah kami Satu Kekuatan Dahsyat
Yang akan menegakkan Khilafah Rasyidah
Di atas Jalan kenabian
Yang akan mampu menghancurkan Israel sebagai Janji NabiMu
Sehancur-hancurnya!!
Hingga pepohonan dan batu-batu pun berkata
Ini Israel ada di baliknya
Hancurkanlah dia
Wahai Allah Yang Maha Besar dan Maha Perkasa
Wahai Allah Yang Maha Hidup dan Menghidupkan
Wahai Allah Yang Maha Menguasai dan Menghendaki segala sesuatu
Turunkan ribuan malaikatMu
Menaungi bumi Palestina
Menyambut ruh-ruh mulia para Mujahid
Hidupkanlah mereka
Di dalam hati dan jiwa
Jadikanlah setiap tetes darah mujahid
Mengalir dalam aliran darah-darah kami
Wahai Allah Yang Maha Besar dan Maha Perkasa
Wahai Allah Yang Maha Hidup dan Menghidupkan
Wahai Allah Yang Maha Menguasai dan Menghendaki segala sesuatu
Datangkanlah tentara-tentara malaikatMu
Menguatkan jiwa kami
Menguatkan jihad kami
Membalut hati kami dengan bening keihklasan
Meraih kemenangan
Menegakkan Khilafah
Menghabisi Zionis Israel, Amerika dan sekutunya
Atau menyambut kematian dengan Syahid di JalanMu
Ya Rabbi yang Maha Tinggi
Wahai Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Yang Maha Mengabulkan doa
Berikanlah kami kekuatan…
Berikanlah kami kesadaran…
Jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang menolong agamaMU
Jadikanlah kami Mujahid di JalanMu
Amiin yaa rabbal ’alaamiin
Penulis: Lathifah Musa | Pembaca: Thufail Alghifari | Editor: Umar Abdullah | Mixing: Duffy Erlangga
Sumber : mediaislamnet.com

Jumat, 09 Mei 2014

Arti Sebuah Kemenangan

Kemenangan bukanlah hanya ketika kita berhasil mengalahkan lawan disuatu pertandingan. Dan, bukan hanya ketika kita berhasil mencapai prestasi terbaik. Bahkan, bukan hanya ketika kita berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ini.

Tapi. kemenangan adalah saat di mana kita dapat melawan suatu kegagalan. Saat di mana kita dapat mengatasi musibah. Saat di mana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan, saat di mana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu berjuang menghancurkan semua cobaan itu.

Kemenangan adalah saat di mana kita dapat menjadikan itu semua sebagai pertanda betapa sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita. Saat dimana kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua kegagalan yang kita alami.

Dan. kemenangan adalah saat di mana kita melangkah begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil. Saat dimana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri, sehingga kadang-kadang kita merindukan sebuah kegagalan. Karena kegagalanlah yang membuat kita sadar di mana kita berada.
(Uknown)

Saat Yang Paling Sempurna

Mungkin ada sesuatu yang selalu anda ingin kerjakan. Sebuah hasratuntuk mengerjakan sesuatu yang anda cita-citakan. Mengapa anda tidak coba mengerjakannya hari ini? Hari ini adalah saat paling sempurna untuk memulainya. Dari semua hari yang tersedia, tidak ada yang lebih tepat daripada hari ini.

Anda menginginkan kesempurnaan1? Berangkatlah dari yang tidak sempurna terlebih dahulu. Perbaiki satu bagian demi satu bagian, maka apa yang anda inginkan akan terwujud di depan mata. Tidak ada karya besar yang muncul dengan sekali duduk.

Mengambil langkah pertama tidaklah sulit. Semuanya ada di dalam jangkauan anda. termasuk hari ini. Jadi tunggu apa lagi. yang terpenting adalah anda memulainya sekarang, karena anda adalah pemilik hari ini.

Mengapa tidak besok? Karena hari esok belum tentu ada.
(Unknown)

Sabtu, 08 Februari 2014

Sumpah B. J. Habibie

Terlentang
Jatuh
Perih
Kesal

Ibu Pertiwi...
Engkau pegangan dalam perjalanan
Janji pusaka dan sakti
Tanah tumpah darahku
Makmur dan suci

Hancur badan tetap berjalan
Jiwa besar dan suci
Membawa aku, padamu

Padamu Indonesia
Makmur dan Suci
(B. J. Habibie)